Naluri Manusia untuk mempertahankan Hidup
Sejak lahir manusia diberikan beberapa naluri untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya ke depan nanti. Naluri manusiawi kita sebagai dasr perilaku manusia yang dimiliki setiap individu. Ada naluri yang harus dikembangkan dan naluri yang dapat melindungi diri kita untuk mempertahankan kelangsungan hidup.
Seekor sapi yang baru dilahirkan dua jam sebelumnya memiliki naluri untuk mempertahankan hidupnya dengan cara memulai langkahnya. Namun berbeda dengan manusia, bayi manusia yang tidak berdaya saat baru dilahirkan. Saat umur enam bulan pun mereka sulit untuk duduk secara tegak. Bayi manusia memiliki naluri untuk mempertahankan hidupnya dengan cara menangis. Dengan menangis, akan membuat orang-orang disekitarnya berpusat kepadanya dan mencari tahu apa yang terjadi pada bayi tersebut dan memenuhi keinginan bayi.
Manusia dapat bertahan hidup malalui makanan yang dimakan dan diolah menjadi energi yang dapat menggerakan tubuh kita secara optimal. Namun, kita tidak dapat sembarangan makan, karena tidak semuanya makanan dapat diubah menjadi energi malah mungkin menjadi racun bagi tubuh kita. Naluri mencari makanan yang tepat dan baik untuk tubuh kita adalah hal yang paling mendasar. Contohnya, seseorang yang tersesat di hutan dan ia hampir mati kelaparan. Dia harus mencari makan agar ia tetap bertahan hidup, lalu ia mendapatkan seekor kadal yang menurut nalurinya hewan itu dapat dimakan. Ia pun memakan kadal itu sehingga dapat mempertahankan hidupnya untuk beberapa hari. Kadal itu hanya dapat menopang hidupnya beberpa hari, ia harus mencari makanan lain agar ia tetap hidup sampai menemukan jalan keluar dari hutan. Ia menemukan buah sekirannya bisa dimakan olehnya, saat pertama ia mengunyah buah itu terasa biasa. Namun, beberapa waktu kemudian buah itu terasa pahit dan ia memuntahkan kembali buah itu. Nalurinya berkata mungkin saja buah itu beracun untuknya.
Naluri bayi dalam mencari makanan yang tepat pun hampir sama dengan orang dewasa. Ia akan menolak makanan yang masuk apabila itu terasa pahit dilidahnya, karena bisa saja itu racun untuknya. Dalam hal ini, lidah sebagai indra perasa sangat penting dalam mengasah naluri yang kita miliki untuk mempertahankan hidup.
Naluri yang kita miliki harus kita asah agar kita lebih peka terhadap bahaya yang menyerang kita. Seseorang telah menguji nalurinya dengan cara berlari dengan banteng banteng liar yang dapat mengambil nyawanya. Dan beberapa orang yang disuruh mengambil uang dalam kumpulan-kumpulan ular. Beberapa orang memiliki naluri rasa takut untuk mengambil uangnya dan ada beberapa orang yang berani melawan rasa takutnya. Naluri rasa takut sangat mempengaruhi kelangsungan hidup kita, karena hal itu dapat membuat diri kita memilah milah mana bahaya dan mana yang bukan bahaya untuk kita.
Dalam keadaan bahaya, seorang wanita menghadapi seorang pencuri mobil yang ingin membunuhnya. Dalam dirinya ia takut dengan dengan orang yang menyetir mobil disampingnya, namun rasa takutnya itu dihilangkan dan naluri untuk bertahan hidup ia timbulkan dengan cara melawan orang itu. Ia berusaha mengambil alih setir mobil sekuat tenaga, agar ia tetap bertahan hidup. akhirnya ia pun selamat dari bahaya itu dengan cara mengambil resiko menabrakan mobilnya ke dinding.
Naluri lain yang ada dalam diri kita adalah naluri jijik pada sesuatu. Seseorang melakukan penelitian dengan cara menyodorkan beberapa benda dan hewan kepad orang lain untuk memilih mana yang lebih jijik. Contohnya saja, orang tersebut memilih kutu lebih menjijikan daripada lebah, larva di mulut lebih menjijikan daripada larva diluar mulut padahal objek yang sama, dan sebagainya. Eksperimen lain adalah beberapa orang memilih closet yang masih ada kotoran manusianya atau closet yang bersih. Mayoritas lebih memilih closet yang bersih dibandingkan dengan yang masih ada kotoran manusianya, karena hal itu sangat menjijikan bagi mereka. Dan naluri untuk menghindar pun timbul. Naluri menjijikan sangat mempengaruhi kelangsungan hiudp, karena menjauhkan kita dari penyakit. Naluri menghindar pun dapat mempertahankan hidup kita agar kita dapat menghindar dari hal yang buruk untuk diri kita.
(resume film "human instinc)