Saturday, October 24, 2009

Grunge Tak kan pernah Redup

Perkembangan musik di Indonesia atau di dunia semakin cepat berputar. Genre-genre musik semakin beragam jenisnya. Pernahkah kalian mendengar genre musik Grunge? Pasti pernah tetapi masih bingung seperti apa sih musik grunge itu. Grunge bukan jenias musik baru seperti emo, powerpop, ataupun elektro. Tapi grunge memiliki sejarah tersendiri, sehingga penikmatnya masih bertahan sampai saat ini.

Sebagian literatur menyebutkan grunge lahir sejak era jayanya punk ditahun 70-an dan bermuara di Minneapolis, dan sejak tahun 80-an mulai bergerak kekawasan pantai barat laut (Northwest) Amerika. Grunge musik nyaris minus sound effect, kecuali suara gitar yang sangat kasar, musik grunge dinilai banyak kritisi musik tak lebih dari Rock n’Roll minus attribut.

Grunge tidak lahir dengan sendirinya mungkin tidak sama dengan hardrock atau heavymetal. Namun grunge adalah jebolan dari hardrock era 70-an (diantaranya musik yang dibawakan semacam KISS, Black Sabath, AC/DC pada saat itu) yang berpasangan dengan punk rock (diantaranya seperti yang diusung Sex Pistols atau Ramones). Tetapi tak satupun jenis musik yang ingin disamakan, karena setiap genre memiliki ideologi masing-masing.

Apakah setelah grunge menjadi genre tersendiri, atau setelah grunge menjadi salah satu roda penggerak industri musik, masihkah juga pantas sebagai alternatif? Layangkan saja pandangan ke Seattle dinegara bagian Washington sana. Pasang saja telinga mulai dari kawasan pantai barat sampai dengan ke west coast di Amerika sana. Siapa yang bisa menyangkal besarnya grunge. Sekedar menyebut nama Pearl Jam, Alice In Chains, Soundgarden, Mudhoney adalah mereka yang telah mengecap manisnya madu industri musik lewat musik ini. Dan Seattle pun makin sah saja menjadi kiblatnya grunge. Seperti menyebut hal yang sama dengan Nashville untuk country, New Orleans untuk blues atau hardrock/heavymetal untuk LA.

Seattle jadi tujuan utama banyak group-group rock asal LA datang ke kota itu. Jangan ditanya kiprah media massa khusus musik, mereka mengakat profil Seattle sebagai laporan utamanya,dan akhirnya banyak perusahaan-perusahaan rekaman besar, jaman perburuan emas pun sudah dimulai. Dan istilah baru pun lahir “Seattle Sound”. Inilah istilah yang menunjuk pada warna musik rock yang diusung grup-grup asal atau jadi besar di Seattle.

Karakteristik Seattle sound inilah aplikasi dari grunge bahkan dengan garis batas yang nyaris makin besar hingga hampir semua grup digolongkan mengusung Seattle sound. Walaupun band-band itu bernama The Melvins, Ten Minute Warning, U-Men, Soundgarden, Skin Yard, Screaming Trees, TAD, Nirvana, Mudhoney, Mother Love Bone, Alice In Chains, Pearl Jam, Hole, dan sebagainya.

Jimi Hendrix sebagai awal lembaran musik grunge. Yeah, mungkin saja, karena ketika Hendrix masih berumur 11 tahun (1953), saat itu ia menyiram cairan ke seluruh gitar dan menyetel volume amplifier sampai ke angka maksimum. Namun tabir blantika grunge mulai terbuka pada tahun 1986, ketika album kompilasi Deep Six dirilis. Di album itu tampil antara lain Soundgarden, Green River, juga The Melvins.

Begitu bebas, begitu lepas, itulah cerminan yang terpantul dari sikap bermusik para pengusung grunge. Termasuk menempatkan bermusik sebagai hobi belaka bukan untuk merangguk uang. Artinya mereka cukup senang jika masuk rekaman lalu diedarkan oleh perusahaan rekaman kecil dan tidak peduli laku atau tidak. Tapi perjalanan waktu pun membuat keropos tiang-tiang prinsip. Sebagian pengusung grunge mulai yakin bahwa musik bisa menjadi penopang hidup.

Seperti yang diproklamirkan pertama kali oleh Jeff Ament, Stone Gossard, dan Andy Wood. Namun komunitas rock di Seattle tak gentar. Mereka lantas memproduksi album memori Temple of the Dog. Di album ini pun hadir Chris Cornell, teman sekamarnya Wood. Jeff Ament dan Stone Gosard di kemudian hari berkibar lewat Pearl Jam.

“AWALNYA ADALAH POPULARITAS, DAN JADILAH NIRVANA YANG TERATAS. AWALNYA ADALAH PUTUS ASA, DAN JADILAH KURT COBAIN MELEDAKAN KEPALA”

Kurt Cobain gitaris, vokalis sekaligus tonggak Nirvana ditemukan tewas 8 April 1994 sekitar pukul 9 pagi dirumahnya di Seattle. Dan bendera setengah tiang pun dikibarkan dipuncak grunge. Bahkan bisa jadi untuk blantika musik pop dunia. Tapi, Seattle Sound tak akan pernah redup, grunge tak akan berhenti menggerung.

2 Comments:

  1. Anonymous said...
    nambah info lagi tentang GRUNGE,,

    cekidot pula >> http://toelisan.wordpress.com/2009/10/30/ngomongin-musik-1
    bebeboddoh said...
    iiahhh.. makasihh yah sudah maw berkunjung di blog saya..sip nanti saya bakal belajar lebih banyak lagi tentang GRUNGE...

Post a Comment